Friday, October 2, 2009

KEJANG DEMAM (FEBRILE SEIZURE)

Krisna seorang anak berusia 1 tahun, mendadak mengalami serangan kejang selama 3 menit. Waktu keningnya diraba oleh Ibunya ternyata adi mengalami demam.
Waktu diukur suhunya dengan termometer ternyata demamnya 38'9 °celsius.
Krisna kemudian segera di bawa ke dokter, dari pemeriksaan dokter ternyata dia menderita radang tenggorokan.

Apa sih Kejang Demam?

Kejang Demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh >38'5°C yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranial(diluar organ otak, misal: Bronkopneumonia, Tonsilofaringitis akut, GE,dll).

Kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur 6 bulan dan 5 tahun. Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam. Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam.

Kejang demam dibagi atas kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang demam kompleks adalah kejang demam fokal(kejang hanya mengenai bagian tertentu tubuh, tidak simetris)lebih dari 15 menit, atau berulang dalam 24 jam. Pada kejang demam sederhana kejang bersifat umum, singkat, dan hanya sekali dalam 24 jam.

Meskipun tampak menakutkan bagi yang menyaksikan, namun kejang demam biasanya berhenti sendiri dan tidak berdampak terhadap kesehatan lainnya. Menderita Kejang demam hanya sekali, bukan berarti bahwa si anak akan menjadi penderita epilepsi dan kerusakan otak di masa yang akan datang.

Kejang Demam bergejala dan ditandai dengan apa saja ya?

Gejala dan tanda umum : Anak akan tampak aneh sesaat, kemudian kaku, kejang, kelejotan, dan memutar matanya. Anak tidak responsif untuk beberapa waktu, napas akan terganggu, dan kulit akan tampak lebih gelap dari biasanya. Setelah kejang, anak akan segera normal kembali. Kejang biasanya berakhir kurang dari 1 menit, tetapi walaupun jarang dapat terjadi selama lebih dari 15 menit.

Untuk Kejang Demam Sederhana :
  • Kejang bersifat umum, dan simetris(lengan pada lengan dan tungkai/betis kiri ,relatif sama dengan yang kanan).
  • Kejang berlangsung kurang dari 15 menit.
  • Serangan hanya sekali dalam 24 jam/1 hari.
  • Pasca-kejang anak sadar kecuali kejang lebih dari 15 menit.
Untuk Kejang Demam kompleks/tidak khas :
  • Kejang demam fokal.
  • Lebih dari 15 menit.
  • Berulang dalam 24 jam
Dokter biasanya akan memeriksa :
Kesadaran, suhu tubuh, tanda rangsang meningeal, tanda peningkatan tekanan intrakranial, dan tanda infeksi di luar SSP(Sistem Saraf Pusat). Pada umumnya tidak dijumpai adanya kelainan neurologis(Sistem Saraf), termasuk tidak ada kelumpuhan nervi kranialis.

Diagnosis Sementara Biasanya ditegakkan dari gejala dan tanda, serta Pemeriksaan fisik oleh dokter yg memeriksa

Apa saja yg Pemeriksaan penunjangnya?
- Pemeriksaan laboratorium
tidak dilakukan secara rutin, namun untuk mengevaluasi sumber infeksi penyebab demam, atau keadaan lain. Pemeriksaan yang dapat dikerjakan:

  • Pemeriksaan darah perifer, elektrolit dan gula darah

- Pungsi lumbal (sampel diambil dari lumbal/tulang belakang)
Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis, dianjurkan pada:

  • Bayi kuang dari 12 bulan sangat dianjurkan dilakukan
  • Bayi antara 12-18 bulan dianjurkan
  • Bayi >18 bulan tidak rutin

Elektroensefalografi (EEG)
Pemeriksaan elektroensefalografi (EEG) tidak dapat memprediksi berulangnya kejang, atau memprediksi berulangnya kejang, atau memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsi pada pasien kejang demam. Oleh karena itu tidak direkomendasikan
Pencitraan
Foto X-ray kepala dan pencitraan seperti CT-scan atai MRI jarang sekali dikerjakan, tidak rutin dan hanya atas indikasi seperti:

  • Kelainan neurologic fokal yang menetap (hemiparesis)
  • Paresis nervus VI
  • Papiledema

Penatalaksanaan saat kejang oleh dokter yang menangani/merawat:

- Beri Diazepam iv pelan-pelan dengan dosis 0,3-0,5 mg/menit dengan kecepatan 1-2 mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis maksimal 20mg. Obat yang praktis diberikan yaitu diazepam rektal dengan dosis 0,5-0,75 mg/kg. Atau:

  • diazepam rektal 5mg untuk anak dengan BB kurang dari 10kg;
  • diazepam rektal 10mg untuk BB lebih dari 10kg;
  • diazepam rektal 5mg untuk anak dibawah 3 tahun;
  • diazepam rektal 7,5mg untuk anak diatas 3 tahun

- Bila setelah pemberian diazepam rektal kejang belum berhenti, dapat diulangi dengan cara dan dosis yang sama dengan interval waktu 5 menit. Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih kejang, dianjurkan ke RS, agar dapat diberikan diazepam intravena dengan dosis 0,3-0,5 mg/kg.

- Bila kejang tetap belum berhenti diberikan fenitoin secara iv dengan dosis awal 10-20 mg/kg/kali dengan kecepatan 1mg/kg/menit atau kurang dari 50mg/menit. Bila kejang berhenti, dosis selanjutnya adalah 4-8mg/kg/hari,dimulai 12 jam setelah dosis awal.

- Bila dengan fenitoin kejang belum berhenti maka pasien harus dirawat di ruang rawat intensif.

Antipiretik

  • Kejang demam terjadi akibat demam, maka tujuan utama pengobatan adalah mencegah demam meningkat. Berikan asetaminofen 10–15 mg/kg/hari setiap 4–6 jam atau ibuprofen 5–10 mg/kg/hari tiap 4–6 jam.

Anti kejang

  • Berikan diazepam oral 0,3 mg/kg/hari tiap 8 jam saat demam atau diazepam rektal 0,5 mg/kg/kali setiap 12 jam bila demam di atas 38°C.

Apa yang bisa dilakukan orang tua dirumah ?
Tenang, ini merupakan prisip utama dalam menangani Kejang di rumah :.

- Baringkan anak di tempat yang datar dengan posisi menyamping, jangan telentang. Posisi menyamping dapat mencegah lidah anak jatuh kebelakang atau tergigit sehing ga tidak perlu memasukkan sendok ke mulut anak. Kebiasaan di masyarakat ketika anak kejang adalah memasukkan sendok ke dalam mulut anak

- Skali lagi jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut anak, seperti sendok

- Jangan memegang anak untuk melawan kejang

- Sebagian besar kejang berlangsung singkat dan tidak memerlukan penanganan khusus, namun apabila kejang berlanjut sebaiknya dibawa ke pelayanan kesehatan


Pencegahan dan pendidikan
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:

  • Riwayat kejang demam dalam keluarga.
  • Usia kurang dari 18 bulan.
  • Tingginya suhu saat kejang.
  • Lamanya demam.
  • Riwayat epilepsi dalam keluarga.

Faktor risiko kemungkinan menjadi epilepsi adalah:

  • Gangguan neurodevelopmental.
  • Kejang demam kompleks.
  • Riwayat epilepsi dalam keluarga.
  • Lamanya demam.
  • Adanya lebih dari 1 gejala kejang demam kompleks
Untuk sementara sekian info yang saya bisa berikan, terima kasih




Salam




No comments: